Semasa kecil, Gatot Subroto dikenal sebagai anak pemberani dan sering berkelahi dengan anak-anak Belanda yang menghina anak-anak pribumi. Pada tahun 1923, Gatot Subroto mengikuti pendidikan militer dan menjadi KNIL (Tentara Hindia Belanda), Gatot Subroto selalu membela rakyat kecil dan menyumbangkan sebagian gajinya untuk membantu mereka.
Biodata :
Lahir : Banyumas, 10 Oktober 1907
Wafat : Jakarta, 11 Juni 1962
Makam : Ungaran
Pada masa penduduk jepang, Gatot Subroto juga ikut dalam pendidikan militer PETA. Jabatan terakhirnya dalam pendidikan militer PETA adalah komandan batalyon. Setelah Indonesia merdeka, Gatot Subroto bergabung dengan TKR/TNI.
Pada tanggal 11 September 1948, terjadi pemberontakan PKI di Surakarta. Pemerintah kemudian menunjuk Gatot Subroto, yang waktu itu masih berpangkat kolonel, sebagai Gubernur Militer Wilayah Surakarta dan sekitarnya untuk mengatasi keadaan tersebut. Pada tanggal 17 September 1948, pasukan PKI mundur dari surakarta.
Gatot Subroto juga pernah diangkat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium IV/Diponegoro. Selain itu, pada tahun 1956 dia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat. Gatot Subroto Juga merupakan salah satu pelopor berdirinya Akademi Militer / Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Sebagai jendral, Gatot Subroto terkenal suka berterus-terang tanpa basa-basi. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 222/1962, Jendral Gatot Subroto diangkat sebagai tokoh Nasional/Pahlawan kemerdekaan Naional.