Constantine adalah kaisar Romawi yang berjasa mengubah agama Nasrani dari agama yang dipinggirkan menjadi agama yang paling dominan pemeluknya di Eropa. Lahir sekitar tahun 280 di kota Naissus (sekarang Yugoslavia) putra seorang petinggi militer di Kekaisaran Romawi yang memiliki daerah kekuasaan di sebelah barat kekaisaran Romawi.
Ketika ayahnya meninggal dunia, Constantine dinyatakan sebagai kaisar oleh para prajuritnya. Tetapi, petinggi-petinggi militer lainnya menentang penobatan ini sehingga terjadilah perang saudara. Perang berakhir tahun 312 dan dimenangkan Constantine.
Constantine tidak menjadikan agama Nasrani sebagai agama resmi Negara, namun ia mendorong perkembangan agama Nasrani melalui peraturan dan langkah-langkah politiknya. Karir seseorang dalam pemerintahan akan cepat naik jika ia memeluk agama Nasrani. Selain itu, ia memberikan hak-hak istimewa di bidang kebijakan public bagi pihak gereja. Constantine juga membangun gereja-gereja yang termasyhur di dunia seperti gereja kelahiran Isa di Bethlehem dan gereja Makam Isa di Darussalam.
Penerapan Undang-Undang Milan oleh Constantine menambah pesat kemajuan Agama Nasrani. Dengan undang-undang ini Agama Nasrani menjadi agama legal dan memungkinkan kembalinya kejayaan Gereja yang tadinya di tekan, diberangus dan dipinggirkan di masa lampau. Constantine kemudian menetapkan hari Minggu sebagai hari beribadah . Peranan Constantine selaku Kaisar Romawi yang beragama Nasrani amatlah besar. Dia memugar dan memperluas kota Byzantium, dan diganti dengan nama Constantinople (sekarang bernama Istambul) merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan tetap jadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur sampai tahun 1453 dan beberapa abad kemudian menjadi ibukota kekaisaran Ottoman.
Constantine memainkan pula peranan penting dalam sejarah internal gereja. Melibatkan diri dalam sengketa antara pengikut-pengikut Arius dan Athonius (dua teolog Kristen yang mengajukan doktrin berbeda), Constantine memanggil rapat Dewan Nicola (di tahun 325), dewan persidangan gereja pertama. Dewan tempat Constantine ambil bagian dengan aktif, dapat memecahkan persengketaan itu dengan diterima Doktrin Nicene, yang kemudian menjadi doktrin gereja yang ortodoks.
Dalam bidang pemerintahan, Constantine membuat perundang-undangan yang mengatur perusahaan-perusahaan turun-temurun (seperti Joqal, tukang roti) dan mengeluarkan dekrit yang isinya mengatur pengaturan bidang pertanian. Dalam pengertian modern dekrit ini berarti merubah "coloni" (petani penggarap) menjadi budak, yang terikat dengan tanahnya. Dekrit ini dan lain-lain aturan merupakan peletak dasar dari seluruh struktur sosial di jaman pertengahan Eropa.
Ketika ayahnya meninggal dunia, Constantine dinyatakan sebagai kaisar oleh para prajuritnya. Tetapi, petinggi-petinggi militer lainnya menentang penobatan ini sehingga terjadilah perang saudara. Perang berakhir tahun 312 dan dimenangkan Constantine.
Constantine tidak menjadikan agama Nasrani sebagai agama resmi Negara, namun ia mendorong perkembangan agama Nasrani melalui peraturan dan langkah-langkah politiknya. Karir seseorang dalam pemerintahan akan cepat naik jika ia memeluk agama Nasrani. Selain itu, ia memberikan hak-hak istimewa di bidang kebijakan public bagi pihak gereja. Constantine juga membangun gereja-gereja yang termasyhur di dunia seperti gereja kelahiran Isa di Bethlehem dan gereja Makam Isa di Darussalam.
Penerapan Undang-Undang Milan oleh Constantine menambah pesat kemajuan Agama Nasrani. Dengan undang-undang ini Agama Nasrani menjadi agama legal dan memungkinkan kembalinya kejayaan Gereja yang tadinya di tekan, diberangus dan dipinggirkan di masa lampau. Constantine kemudian menetapkan hari Minggu sebagai hari beribadah . Peranan Constantine selaku Kaisar Romawi yang beragama Nasrani amatlah besar. Dia memugar dan memperluas kota Byzantium, dan diganti dengan nama Constantinople (sekarang bernama Istambul) merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan tetap jadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur sampai tahun 1453 dan beberapa abad kemudian menjadi ibukota kekaisaran Ottoman.
Constantine memainkan pula peranan penting dalam sejarah internal gereja. Melibatkan diri dalam sengketa antara pengikut-pengikut Arius dan Athonius (dua teolog Kristen yang mengajukan doktrin berbeda), Constantine memanggil rapat Dewan Nicola (di tahun 325), dewan persidangan gereja pertama. Dewan tempat Constantine ambil bagian dengan aktif, dapat memecahkan persengketaan itu dengan diterima Doktrin Nicene, yang kemudian menjadi doktrin gereja yang ortodoks.
Dalam bidang pemerintahan, Constantine membuat perundang-undangan yang mengatur perusahaan-perusahaan turun-temurun (seperti Joqal, tukang roti) dan mengeluarkan dekrit yang isinya mengatur pengaturan bidang pertanian. Dalam pengertian modern dekrit ini berarti merubah "coloni" (petani penggarap) menjadi budak, yang terikat dengan tanahnya. Dekrit ini dan lain-lain aturan merupakan peletak dasar dari seluruh struktur sosial di jaman pertengahan Eropa.
http://luk.staff.ugm.ac.id