Setelah menjadi penguasa Medes, Cyrus melanjutkan tata pemerintahan dan hukum-hukum yang telah berlaku sebelumnya. Awal imperiumnya di mulai ketika menaklukkan Kerajaan Lydian di Asia Kecil, yang dikuasai Raja Croesus tahun 546 SM. Cyrus kemudian menjebloskan Croesus ke dalam penjara. Setelah berhasil menguasai Kerajaan Lydian, Cyrus kemudian mengalihkan imperiumnya ke wilayah timur Iran dan dimasukkannya ke dalam wilayah kekuasaan kerajaannya. Pada tahun 540 SM, Kekaisaran Persia membentang ke timur sejauh Sungai Indus dan Jaxartes (kini Syr Darya di Asia Tengah). Selanjutnya ia terobsesi menguasai Babylonia, sebuah kekaisaran besar yang makmur, strategis dan terletak di wilayahyang sangat subur. Kekaisaran Babylon yang meliputi wilayah Suriah dan Palestina, dengan mudah dimasukkan ke wilayah kekuasaan Cyrus.
Daerah kekuasaan Cyrus yang Agung |
Setelah menguasai Babylon, Cyrus kemudian melakukan konsolidasi kekuasannya yang telah begitu luas. Setelah itu, dia memperluas ekspansinya ke daerah Massagetae (wilayah suku nomad yang hidup di Asia Tengah sebelah timur laut Kaspia). Bangsa Persia di bawah pimpinan Cyrus mendapat kemenangan pada pertempuran pertama. Tetapi pada pertempuran kedua, tahun 529 SM, pasukan Persia berhasil dikalahkan dan Cyrus ikut terbunuh. Cyrus kemudian digantikan puteranya Cambyses II yang akhirnya berhasil mengalahkan Massagate dalam pertempuran sengit. Cambyses II kemudian menguburkan ayahnya di Pasargadae, ibukota Persia kuno. Setelah menguasai Massagate, Cambyses kemudian memperluas wilayahnya hingga ke Mesir sehingga seluruh wilayah timur tengah lama dapat disatukan dalam satu kekaisaran.
Sikap bijaksana Cyrus dalam menjalankan pemerintahannya, menyebabkan Kekaisaran Persia terus meneruskan perluasan daerah kekuasaannya walaupun ia sudah meninggal. Kekaisaran Persia berlangsung selama kira-kira 200 tahun, sampai ditaklukkan oleh Alexander Agung. Hampir sepanjang dua abad, daerah yang dikuasai Persia menikmati perdamaian dan kemakmuran.
Penaklukan oleh Alexander bukan berarti Kekaisaran Persia telah runtuh. Setelah Alexander meninggal dunia, salah seorang jendralnya, Seleucus I Nicator, berhasil menguasai Suriah, Mesopotamia, dan Iran, dan mendirikan Kekaisaran Seleucid. Namun, di pertengahan abad ke-3 SM pecah pemberontakan melawan kekuasaan Seleucid, di bawah pimpinan Arsaves I yang menganggap diri keturunan Achaemenid (dinasti Cyrus). Sebuah kerajaan didirikan oleh Arsaces dikenal dengan nama Kekaisaran Parthian akhirnya menguasai Iran dan Mesopotamia. Tahun 224 sesudah Masehi penguasa Arsacid digantikan dinasti Persia, Sassanid, yang juga mengaku keturunan dari Archaeminid, dan yang kekaisarannya berlangsung lebih dari empat abad. Bahkan kini Cyrus dihormati di Iran sebagai pendiri negara Persia.
Kekaisaran Persia, memang tidak punya pengaruh besar dalam sejarah seperti Kekaisaran Romawi. Inggris, atau Cina. Namun Cyrus tetap diperhitungkan dalam sejarah sebab dia sudah menorehkan sesuatu yang tak akan terjadi tanpa kehadirannya. Di tahun 620 SM (segenerasi generasi sebelum Cyrus) tak seorangpun menduga dalam tempo seabad seluruh dunia lama akan berada di bawah kekuasaan suatu suku yang sama sekali tidak terkenal yang berasal dari barat daya Iran. Bahkan tak ada tanda-tanda Kekaisaran Persia akan menjadi salah satu kekaisaran penting dalam sejarah karena keadaan sosial dan ekonominya.
http://luk.staff.ugm.ac.id